SEORANG PEDAGANG BERHARTA MENJADI ORANG YANG PALING ZUHUD DAN AHLI IBADAH DIKARENAKAN NASEHATNYA AL-HASAN AL-BASRI

SEORANG PEDAGANG BERHARTA MENJADI ORANG YANG PALING ZUHUD DAN AHLI IBADAH DIKARENAKAN NASEHATNYA AL-HASAN AL-BASRI

Oleh : Syaikh Abdul Aziz Al Abdul Latif

Sesungguhnya berdakwah kepada Allah adalah tugas para nabi (semoga kesejahteraan dilimpahkan atas mereka), dan jalan para ulama rabbaniyyin, oleh karena itu berdakwah kepada Allah adalah sebuah amal pendekatan diri kepada Allah yang paling utama, dan paling agung kedudukannya.

Allah Tabaroka wa ta’ala berfirman.

“Artinya : Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata : “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?”[Fushilat : 33] Continue reading

LAPANGKAN HATIMU DALAM MENERIMA NASIHAT DAN KEBENARAN (BACALAH!)

LAPANGKAN HATIMU DALAM MENERIMA NASIHAT DAN KEBENARAN (BACALAH!)

Oleh Al Akh Al Fadhil Abu Mushlih Ari Wahyudi

Di antara sebab tersebarnya kebatilan dan bertambah buruknya keadaan masyarakat adalah berbagai macam alasan yang diada-adakan oleh syaitan dan bala tentaranya demi melestarikan kemungkaran. Umat-umat terdahulu yang menentang dakwah para rasul pun demikian. Ketika para rasul itu menyeru mereka untuk mengesakan Allah dan taat kepada utusan-Nya, maka serentak muncullah berbagai dalih dan argumentasi mereka untuk mengelak dari kewajiban tersebut. Continue reading

Kenali Agamamu Sebelum Mencela Saudaramu

Kenali Agamamu Sebelum Mencela Saudaramu

Bisik-bisik yang berlangsung tidak jauh dariku menarik perhatianku. Mengikuti pandangan dua orang gadis muda pelayan toko swalayan tersebut, kulihat sepasang suami isteri sedang berbelanja. Tidak ada yang salah dari pasangan itu, kecuali bahwa sang isteri memakai pakaian lebar bercadar dengan warna hitam, sedangkan sang suami dengan celana yang tidak isbal (baca: cingkrang) dan berjanggut. Entah karena merasa jengah menark perhatian beberapa orang, atau memang karena sedang terburu-buru dan kebutuhannya telah didapatkan , keduanya pun keluar tidak lama kemudian.

Sikap seperti itu berjangkit hampir di mana-mana. Hanya karena tidak biasa menurut pandangan orang awam, karena ketidaktahuannya akan agama, menyebabkan begitu mudah menilai orang lain, ketika mereka berbeda dengan kebiasaan sebagian besar masyarakat. Padahal kebenaran tidak bergantung pada banyaknya orang yang melakukannya, dan sebaliknya, mereka yang sedikit tidak berarti bahwa mereka adalah orang-orang yang sesat.

Agama Islam saat ini cenderung asing bagi penganutnya sendiri. Satu contoh kecil di atas. Sepasang suami isteri yang mencoba untuk istiqamah melaksanakan sunnah-sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan penampilan luar pakaian keseharian, mendapatkan penilaian miring, pandangan aneh penuh kecurigaan, atau bahkan mengundang ejekan, objek untuk ditertawakan. Seandainya kedua gadis itu tahu ajaran Islam yang sebenar-benarnya, tentu mereka akan merasa malu, memperbincangkan orang lain yang bersungguh-sungguh menjalankan agama bahkan sampai pada penampilan, tegar di tengah pandangan miring dan melecehkan masyarakat, sedangkan mereka sendiri sama sekali tidak memenuhi kewajibannya menutup aurat! Continue reading

Punya Hutang Tapi Bersumpah Mengingkari, Keluar Pengadilan Terjatuh Dan Mati Seketika!!

Punya Hutang Tapi Bersumpah Mengingkari, Keluar Pengadilan Terjatuh Dan Mati Seketika!!

Dia berdiri di depan hakim dan mengingkari bahwa ia telah berhutang sebanyak 500.000 dinar milik ahli waris Syaikh Ibrahim Muhammad. Hakim memintanya untuk bersumpah bahwa Syaikh Ibrahim tidak pernah memberinya hutang sebanyak itu dan pemberian itu bukan hutang. Lalu ia bersumpah kemudian setelah itu hakim menetapkan bahwa ia tidak berhutang. Belum lagi ia sempat keluar dari pintu pengadilan, ia terjatuh dan mati. Kejadian ini terjadi pada tahun 1954 di salah satu kota di negara Irak. Namun kisah tersebut tidak bermula seperti ini. Kami akan ceritakan kisah kejadian sebenarnya.

Syaikh Ibrahim adalah seorang pedagang besar yang dermawan. Ia tidak pernah menolak orang yang meminta atau mengecewakan orang yang berharap kepadanya. Continue reading

Pentingnya Akidah Dalam Kehidupan Seorang Insan

Pentingnya Akidah Dalam Kehidupan Seorang Insan

Akidah secara bahasa artinya ikatan. Sedangkan secara istilah akidah artinya keyakinan hati dan pembenarannya terhadap sesuatu. Dalam pengertian agama maka pengertian akidah adalah kandungan rukun iman, yaitu:

  1. Beriman dengan Allah
  2. Beriman dengan para malaikat
  3. Beriman dengan kitab-kitab-Nya
  4. Beriman dengan para Rasul-Nya
  5. Beriman dengan hari akhir
  6. Beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk

Sehingga akidah ini juga bisa diartikan dengan keimanan yang mantap tanpa disertai keraguan di dalam hati seseorang (lihat At Tauhid lis Shaffil Awwal Al ‘Aali hal. 9, Mujmal Ushul hal. 5)

Kedudukan Akidah yang Benar

Akidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci diterimanya amalan. Hal ini sebagaimana ditetapkan oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya:

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia beramal shalih dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.” (QS. Al Kahfi: 110) Continue reading

Virus yang Mewabah di Tengah Ummat

Virus yang Mewabah di Tengah Ummat

Sungguh aneh bin ajaib kalau ada seseorang yang mengatakan bahwa pada saat ini dakwah yang menyerukan kepada tauhid dan mengingatkan pada syirik adalah sudah tidak relevan. Sebab di zaman yang modern seperti ini sudah banyak orang yang mempercayai adanya Tuhan dan sangat jarang ditemui ada orang yang menyembah patung, bintang, matahari, berhala dan sebagainya. Mereka juga mengatakan bahwa sekarang ini kita harus memfokuskan dan memperhatikan bagaimana kita harus melawan orang-orang kafir dan merebut kekuasaan.

Pandangan seperti ini muncul karena memang dangkalnya ilmu dan pemahaman yang ada pada orang tersebut, tidak faham apa itu pengertian tauhid dan syirik dengan benar, serta tidak faham dengan inti dakwah setiap rosul. Bukan berarti bahwa melawan orang kafir itu tidak penting. Tidak, sekali-kali tidak! Dengan tulisan ini semoga dapat mendudukkan masalah ini secara benar dan dapat menyadarkan kaum muslimin dari keterlenaannya. Continue reading

Meminta Petunjuk Jalan Yang Lurus

Meminta Petunjuk Jalan Yang Lurus

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, ”Seandainya bukan karena sedemikian besar kebutuhan hamba untuk memohon hidayah siang dan malam, niscaya Allah ta’ala tidak perlu membimbing hamba-Nya untuk melakukan hal ini. Karena sesungguhnya setiap hamba sangat membutuhkan pertolongan Allah ta’ala di sepanjang waktu dan keadaan agar petunjuk itu tetap terjaga, kokoh tertanam, semakin paham, meningkat, dan agar dia terus berada di atasnya…” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, I/37)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, ”Ayat ini -ihdinash shirathal mustaqim- mengandung penjelasan bahwa sesungguhnya hamba tidak akan mendapatkan jalan untuk menggapai kebahagiaannya kecuali dengan tetap istiqamah di atas jalan yang lurus. Dan tidak ada jalan untuk meraih keistiqamahan baginya kecuali dengan hidayah dari Rabbnya kepada dirinya. Sebagaimana tidak ada jalan baginya untuk beribadah kepada-Nya kecuali dengan pertolongan-Nya, maka demikian pula tidak ada jalan baginya untuk bisa istiqamah di atas jalan tersebut kecuali dengan hidayah dari-Nya.” (Al Fawa’id, hal. 21). Continue reading

Surga Diliputi Perkara Yang Dibenci Jiwa, Neraka Diliputi Perkara Yang Disukai Nafsu

Surga Diliputi Perkara Yang Dibenci Jiwa, Neraka Diliputi Perkara Yang Disukai Nafsu

Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

“Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat.”(HR. Muslim)

Mengenal kosa kata
Huffat
: Berasal dari kata al-hafaf (الحَفَاف) yang berarti sesuatu yang meliputi sesuatu yang lain yang berarti surga dan neraka itu diliputi sesuatu. Seseorang tidak akan memasuki surga dan neraka kecuali setelah melewati hijab terebut. Dalam riwayat Bukhari kata huffat diganti dengan kata hujibat (حُجِبَت ) yang berarti tabir, hijab ataupun pembatas dan keduanya memiliki makna sama. Hal ini ditegaskan Ibnul Arabi sebagaimana dinukil Ibnu Hajar dalam Fathul Baari.

Al-Jannah: Kampung kenikmatan.
Al-Makarih: Perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) berupa ketaatan dan ketundukan terhadap aturan-aturan Allah Ta’ala.
An-Nar: Kampung siksaan dan adzab.
Asy-Syahawat
: Nafsu yang condong kepada kejelekan-kejelekan. Continue reading

FANATIK BUTA PADA KYAI

FANATIK BUTA PADA KYAI

Fanatik terhadap kyai, ulama, atau ustadz memang telah mendarah daging dalam tubuh umat ini. Yang jadi masalah bukanlah sekedar mengikuti pendapat orang yang berilmu. Namun yang menjadi masalah adalah ketika pendapat para ulama tersebut jelas-jelas menyelisihi Al Qur’an dan As Sunnah tetapi dibela mati-matian. Yang penting kata mereka ‘ sami’na wa atho’na’ (apa yang dikatakan oleh kyai kami, tetap kami dengar dan kami taat). Entah pendapat kyai tersebut merupakan perbuatan syirik atau bid’ah, yang penting kami tetap patuh kepada guru-guru kami.

Fenomena Fanatik Buta

Fanatik -dalam bahasa Arab disebut ta’ashub– adalah sikap mengikuti seseorang tanpa mengetahui dalilnya, selalu menganggapnya benar, dan membelanya secara membabi buta. Fanatik terhadap kyai, ustadz, atau ulama bahkan kelompok tertentu telah terjadi sejak dahulu seperti yang terjadi di kalangan para pengikut madzhab (ada 4 madzhab yang terkenal yaitu Hanafi, Hanbali, Maliki, dan Syafi’i). Di mana para pengikut madzhab tersebut mengklaim bahwa kebenaran hanya pada pihak mereka sendiri, sedangkan kebathilan adalah pada pihak (madzhab) yang lain.
Banyak contoh yang dapat diambil dari para pengikut madzhab tersebut. Di antara contoh perkataan bathil di antara mereka adalah ucapan Abul Hasan Al Karkhiy Al Hanafi (seorang tokoh fanatik di kalangan Hanafiyyah). Beliau mengatakan, “Setiap ayat dan hadits yang menyelisihi penganut madzhab kami (Hanafiyyah), maka harus diselewengkan maknanya atau dihapus hukumnya.Continue reading

TA’ASHUB DAN TAKLID PANGKAL HIZBIYAH

TA’ASHUB DAN TAKLID PANGKAL HIZBIYAH

Oleh : Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin

Ta’ashub dan taklid merupakan dua penyakit berbahaya yang cukup rumit untuk ditangani. Keduanya merupakan pangkal hizbiyah dan ashabiyah (fanatisme golongan).

Hizbiyah dan ashabiyah akan mudah dilenyapkan apabila ta’ashub dan taklid ini terkikis habis.

Sebenarnya, menurut nalar orang yang sedikit saja memiliki ilmu agama, keduanya mudah difahami sebagai penyakit umat yang amat berbahaya, namun menurut waqi’ (kenyataan), ternyata tanpa disadari banyak orang yang termakan oleh penyakit ini. Tidak hanya orang-orang awam, bahkan orang-orang yang cukup memiliki bekal sebagai juru dakwah pun kadang-kadang ikut terjebak ke dalamnya. Dua buah penyakit umat yang cukup mudah dimengerti tetapi sulit dihindari. Teori dengan prakteknya berbeda, prinsip ilmiah dengan amaliahnya berlainan. Continue reading

Imam Madzhab di Dalam Mengikuti Sunnah

Imam Madzhab di Dalam Mengikuti Sunnah

Masih banyak ditemukan dikalangan umat Islam ini adanya “pengkotakan” atau “pengelompokkan” dengan dalih, “Kami Pengikut Imam Fulan atau Madzhab Fulan” dan yang lain juga demikian. Sebagian besar mereka sering ditemukan melakukan ibadah dan lain-lainnya di dalam agama ini dengan alasan telah dicontohkan atau dibenarkan oleh para imam madzhab yang mereka ikuti. Sungguh hal yang sangat mengherankan…., bahkan ketika seorang Ahlul Ilmu atau Ulama datang mengajak mereka untuk mengikuti sunnah Rasulullah yang shohih, mereka menolak dengan alasan, ” Ini tidak ada dalam madzhab Fulan”. Continue reading

Fatwa Ulama terhadap perbedaan Madzhab

Fatwa Ulama terhadap perbedaan Madzhab

SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP PERBEDAAAN MADZHAB

Oleh:  Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rohimahullah

Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Bagaimana seharusnya sikap seorang muslim terhadap perbedaan-perbedaan madzhab yang menyebar di berbagai golongan dan kelompok?

Jawaban:
Yang wajib baginya adalah memegang yang haq, yaitu yang ditunjukkan oleh Kitabullah dan Sunnah RasulNya serta loyal terhadap yang haq dan mempertahankannya. Setiap golongan atau madzhab yang bertentangan dengan yang haq, maka ia wajib berlepas diri darinya dan tidak menyepakatinya. Continue reading