Tahlilan dalam Pandangan NU, Muhammadiyah, PERSIS , Al Irsyad, Wali Songo, Ulama Salaf dan 4 Mazhab

Tahlilan dalam Pandangan NU, Muhammadiyah, PERSIS , Al Irsyad, Wali Songo, Ulama Salaf dan 4 Mazhab

 tahlilan
Penjelasan Dari Nahdalatul Ulama (NU), Para Ulama Salafus salih, WaliSongo, 4 Mahzab Tentang Bid’ahnya Tahlilan

Segala puji bagi Allah, sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Do’a dan shodaqoh untuk sesama muslim yang telah meninggal menjadi ladang amal bagi kita yang masih di dunia ini sekaligus tambahan amal bagi yang telah berada di alam sana. Sebagai agama yang mencerahkan dan mencerdaskan, Islam membimbing kita menyikapi sebuah kematian sesuai dengan hakekatnya yaitu amal shalih, tidak dengan hal-hal duniawi yang tidak berhubungan sama sekali dengan alam sana seperti kuburan yang megah, bekal kubur yang berharga, tangisan yang membahana, maupun pesta besar-besaran. Bila diantara saudara kita menghadapi musibah kematian, hendaklah sanak saudara menjadi penghibur dan penguat kesabaran, sebagaimana Rasulullah memerintahkan membuatkan makanan bagi keluarga yang sedang terkena musibah tersebut, dalam hadits:

“Kirimkanlah makanan oleh kalian kepada keluarga Ja’far, karena mereka sedang tertimpa masalah yang menyesakkan”.(HR Abu Dawud (Sunan Aby Dawud, 3/195), al-Baihaqy (Sunan al-Kubra, 4/61), al-Daruquthny (Sunan al-Daruquthny, 2/78), al-Tirmidzi (Sunan al-Tirmidzi, 3/323), al- Hakim (al-Mustadrak, 1/527), dan Ibn Majah (Sunan Ibn Majah, 1/514)
Continue reading

Tahayul, Bid’ah, Syirik dan Khurafat

Tahayul, Bid’ah, Syirik dan Khurafat


BEBERAPA KHURAFAT, TAHAYUL , BID’AH DAN SYIRIK
Sebagian masyarakat kita ada yang masih memperycayai hal-hal berikut di bawah ini :

1. Jika tanaman hias tertentu (bunga sri rejeki) yang ditanam dalam tempat bunga berdaun lebat, dianggap akan dapat rezeki

2. Membuat bubur merah dan putih sebagai syarat dalam suatu upacara supaya sukses.

3. Memasang / menusuk Cabai dan Bawang dengan lidi untuk penolak hujan.

4. Memasang jimat-jimat, rajah / wafaq / isim, bertuliskan arab atau lainnya di atas pintu masuk agar segala unsur yang jahat tidak bisa masuk. Atau membawa jimat-jimat.

5. Burung hantu berbunyi sebagai tanda tidak baik…. Kupu-kupu masuk rumah tanda akan ada tamu yang akan datang.

6. Bulu landak, gunting, pisau, cermin, daun jerangau untuk mengusir hantu anak.
Continue reading

Fanatik Buta Kepada Kyai atau Habib dan Dampak Negatifnya

Fanatik Buta Kepada Kyai atau Habib dan Dampak Negatifnya

Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membacakan firman Allah berikut ini; “Mereka menjadikan para pendeta, dan rahib-rahibnya sebagai tuhan selain Allah…(QS. At Taubah : 31), Adi bin Hatim berkata: “Kami dulu orang-orang Nasrani tidak menyembah mereka [para pendeta dan pemuka agama Nasrani]. Kemudian Rasulullah berkata : “Bukankah mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, lalu kalian mengikutinya ? Jawab Adi bin Hatim : “Ya, benar. Kata Nabi :“Itulah bentuk penyembahan [kalian] terhadap mereka” . (HR. Tirmidzi dari Adi bin Hatim). *Adi bin Hatim sebelum masuk Islam, beliau dahulunya beragama Nasrani.
Fanatik terhadap kyai, Habib, ulama, atau ustadz memang telah mendarah daging dalam tubuh umat ini. Yang jadi masalah bukanlah sekedar mengikuti pendapat orang yang berilmu. Namun yang menjadi masalah adalah ketika pendapat para ulama tersebut jelas-jelas menyelisihi Al Qur’an dan As Sunnah tetapi dibela mati-matian. Yang penting kata mereka ‘ sami’na wa atho’na’ (apa yang dikatakan oleh kyai kami, tetap kami dengar dan kami taat). Entah pendapat kyai tersebut merupakan perbuatan syirik atau bid’ah, yang penting kami tetap patuh kepada guru-guru kami. Continue reading

Roh Gentayangan Dan Selamatan Kematian [“Tahlilan” : istilah Islam] Berasal Dari Ajaran Hindu

Roh Gentayangan Dan Selamatan Kematian [“Tahlilan” : istilah Islam] Berasal Dari Ajaran Hindu
Tirta Pengentas, Mahluk Gaib, dan Roh Gentayangan.

Tirta Pengentas pada upacara Pitra Yadnya, gunanya memberi petunjuk arah tujuan roh atau atma yaitu Sunia Loka. Dibuat oleh Pandita/Sulinggih yang memimpin upacara atau lazim disebut yang “Ngentas Atma”. Di samping tirta pengentas, ada tirta panembak yaitu tirta yang gunanya membebaskan halangan-halangan dalam perjalanan atma, misalnya gangguan-gangguan dari roh gentayangan. Mahluk gaib di Bali dikenal dengan nama BHUTA.

Menurut Lontar Kala Tattwa, Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Bhatara Siwa, mempunyai “putra” bernama Bhatara Kala. Bhatara Kala juga bermanifestasi sebagai Bhuta, yang bertugas mengontrol manusia di bumi.

Manusia perlu diawasi karena kemampuan “idep” (daya pikir)-nya luar biasa. Jika tidak diawasi dunia bisa hancur karena ulah manusia. Karena itu Bhuta juga dinamakan Bhuta-Kala. Selain itu bhuta-kala juga bertugas menguji keyakinan dan kebulatan tekad manusia dalam meyadnya. Ia menggoda manusia yang ingin mendekatkan diri kepada Hyang Widhi. Dites dulu apa benar-benar mau berbakti. Continue reading

Cinta Rosul, Dahulu dan Sekarang

Cinta Rosul, Dahulu dan Sekarang

Sebuah Pengantar

 

Sebagai seorang muslim, mencintai Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam adalah suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar. Hal ini merupakan konsekuensi dari kesaksian kita akan kerasulan beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam. Bagaimana tidak? Sedang melalui beliau lah kita terbebas dari segudang warisan jahiliyah yang telah mengakar begitu lama. Kalau lah tidak karena hidayah Allah, kemudian karena pengorbanan beliau dalam mendakwahkan Islam, niscaya sampai hari ini kita masih terjerat dalam belenggu syirik dan jahiliyah.

Segala puji bagi-Mu ya Allah, atas hidayah dan taufiq yang Kau curahkan kepada kami… dan semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah padamu ya Rasulullah, atas setiap pengorbananmu demi menegakkan dien ini…

Sungguh, berbicara mengenai kepribadian beliau adalah suatu kenikmatan tersendiri… berkisah tentang pernak pernik kehidupan beliau benar-benar menimbulkan decak kagum dan membesarkan hati…

Beliau lah manusia pilihan yang lahir dari manusia-manusia terpilih. Berbekal hati sanubari yang disucikan dari segala noda dan dosa, beliau beranjak menjadi manusia terhebat sepanjang sejarah. Perilakunya sungguh luar biasa, tak dapat dilukiskan dengan kata-kata… sorot wajahnya benar-benar mencerminkan seorang pemimpin agung yang amat welas kasih terhadap rakyatnya… siapa pun yang menatap wajah beliau pastilah jatuh cinta diliputi perasaan segan karena wibawanya yang demikian besar. Continue reading

Kalo Bener Cinta Rosul, ikuti nasehat mereka..!

Kalo Bener Cinta Rosul, ikuti nasehat mereka..!

Sebagai pelengkap dari tulisan  sebelumnya berikut ini adalah wasiat-wasiat berharga dari para salaf yang lebih memperjelas akan pentingnya ittiba’ (mengikuti) dan bahayanya ibtida’ (membuat bid’ah). Sebagian besar mutiara hikmah ini kami nukil dari kitab Al Wajiez fi Aqidatis Salafis Shaleh Ahlissunnah wal Jama’ah, oleh syaikh Abdullah bin Abdil Hamid Al Atsary –hafidhahullah– jilid 1 hal 153-160.

1. Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu :

كُلُّ عِبَادَةٍ لَمْ يَتَعَبَّدْ بِهَا أََصْحَابُ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فلاَ تَتَعَبَّدُوْا بِهَا ؛ فإَِنَّ الأَوَّلَ لَمْ يَدَعْ لِلآخِرِ مَقَالاً ؛ فَاتَّقُوا اللهَ يَا مَعْشَرَ القُرَّاءِ ، خُذُوْا طَرِيْقَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ

(رواه ابن بطة في الإبانة)

“Setiap ibadah yang tidak pernah diamalkan oleh para sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, janganlah kalian beribadah dengannya. Karena generasi pertama tak menyisakan komentar bagi yang belakangan. Maka takutlah kepada Allah wahai orang yang gemar beribadah, dan ikutilah jalan orang-orang sebelummu” (Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al Ibanah). Continue reading

Syubhat2 Seputar Maulid Nabi (2)

Syubhat2 Seputar Maulid Nabi (2)

Syubhat 2:

Anjuran Sebagian Salaf Untuk Merayakan Maulid

Dalam bukunya, Ustadz Novel mengutip pendapat sebagian salaf[1]) tentang dianjurkannya maulid Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Setelah merujuk ke sumber aslinya, kami dapati bahwa buku yang jadi rujukan tersebut tidak mencantumkan sama sekali sanad setiap riwayat yang dinukil di sana. Padahal penulis buku itu [2]) hidup pada abad ke 14 Hijriah (wafat th 1310 H), lalu dari mana ia menukil riwayat-riwayat tadi? Tentunya cara seperti ini sangat tidak ilmiah, apalagi untuk menetapkan praktek-praktek ibadah yang tidak ada dalilnya.

Ketidak ilmiahan itu ialah dari dua sisi; pertama, ia menukil riwayat-riwayat yang buntung tanpa sanad. Sehingga otomatis tidak bisa kita pertanggungjawabkan kebenarannya. Kedua, ia menukil sebagiannya dari kitab-kitab sirah (sejarah) Nabi. Padahal telah sama dimaklumi bahwa kitab-kitab semacam ini mencampuradukkan antara hadits shahih, hasan, dha’if, bahkan hikayat-hikayat palsu sekalipun tanpa disertai penjelasan. Karenanya, riwayat-riwayat yang dinukil dari sumber yang terkontaminasi tadi menyebabkan aqidahnya ikut terkontaminasi… Continue reading

Syubhat Seputar Maulid (1-2 )

Syubhat Seputar Maulid (1-2)

Cara Berdalil Yang Aneh bin Ajaib Ala Ustadz Novel Alaydrus

Berikut ini kami kutipkan bagaimana Ustadz Novel berdalil untuk membenarkan perayaan maulid Nabi SAW.;

Kemuliaan hari jum’at

Dalam sebuah hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ahmad, disebutkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا

Hari terbaik di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu Adam dimasukkan ke dalam Surga, dan pada hari itu juga Adam dikeluarkan dari Surga. (HR Muslim, Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad).

Dalam hadis di atas Rasulullah SAW. menyebutkan tiga alasan penyebab kemuliaan hari Jumat, dan salah satunya adalah sebagai hari penciptaan Nabi Adam AS. Hari itu menjadi mulia karena di dalamnya terjadi banyak peristiwa mulia. Nah, jika di hari penciptaan Nabi Adam kita diperintahkan untuk banyak bershalawat kepada Rasulullah SAW., lalu apakah kita tidak boleh merayakan hari kelahiran beliau SAW. dengan menyelenggarakan majelis shalawat? [1]) Continue reading

Syubhat2 Seputar Maulid Nabi (1-1)

Syubhat2 Seputar Maulid Nabi (1-1)

Syubhat 1:

Rasulullah shallallaahu ‘alaih wasallam Tidak Pernah Melarang Maulid

Dalam buku Mana Dalilnya 2, Ustadz Novel mengakui bahwa peringatan Hari Besar Islam adalah bid’ah hasanah. Ia mendasarkan pendapatnya pada kenyataan bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaih wasallam tidak pernah melarang umatnya untuk merayakan maulid Nabi shallallaahu ‘alaih wasallam, demikian pula para sahabat tidak ada satu pun yang melarang penyelenggaraan maulid Nabi shallallaahu ‘alaih wasallam. Kemudian Ustadz Novel menganggap bahwa ketika ada orang yang mengingkari perayaan maulid, maka berarti ia merasa lebih sempurna dari Allah dan Rasul-Nya! Ia berani mengharamkan sesuatu yang Allah dan Rasul-Nya shallallaahu ‘alaih wasallam sendiri tidak pernah mengharamkannya… dst? [1]) Continue reading

Dialog Seputar Cinta Rasul dan Maulid Nabi Shallallahu alaihi wa sallam

Dialog Seputar Cinta Rasul dan Maulid Nabi Shallallahu alaihi wa sallam

Oleh: Ustadz Sufyan Fuad Baswedan, Lc

Sebenarnya adakah kaitan antara cinta Rosul dan perayaan maulid, alias hari kelahiran beliau? Pertanyaan ini mungkin terdengar aneh bagi mereka yang kerap merayakannya. Bagaimana tidak, sedang disana dibacakan sejarah hidup beliau, diiringi dengan syair-syair pujian dalam bahasa Arab untuk beliau (yang dikenal dengan nama burdah), yang kesemuanya tak lain demi mengenang jasa beliau dan memupuk cinta kita kepadanya…?

Dalam sebuah muktamar negara-negara Islam sedunia, salah seorang dai kondang dari Saudi yang bernama Dr. Said bin Misfir Al Qahthani, berjumpa dengan seorang tokoh Islam (syaikh) dari negara tetangga. Melihat pakaiannya yang khas ala Saudi, Syaikh tadi memulai pembicaraan[1]:

Syaikh : “Assalaamu ‘alaikum…”

Dr. Said : “Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabaraatuh”

Syaikh : “Nampaknya Anda dari Saudi ya?”

Dr. Said : “Ya, benar”

Syaikh : “Oo, kalau begitu Anda termasuk mereka yang tidak cinta kepada Rosul…!”

(kaget bukan kepalang dengan ucapan Syaikh ini, ia berusaha menahan emosinya sembari bertanya):

Dr. Said : “Lho, mengapa bisa demikian?”

Syaikh : “Ya, sebab seluruh negara di dunia merayakan maulid Nabi  kecuali negara Anda; Saudi Arabia… ini bukti bahwa kalian orang-orang Saudi tidak mencintai Rosulullah ”. Continue reading

Dialog Seputar Maulid Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam

Dialog Seputar Maulid Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam

Oleh: Ustadz Abu Abdillah Ahmad Zainuddin, Lc

بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين و صلى الله و سلم و بارك على نبينا محمد و آله و صحبه أجمعين, أما بعد:

Abdullah: “Abdurrahman, kamu hadirkan ntar malam?”

Abdurrahman: “Kemana? Ngapain?”

Abdullah: “Lho kamu nggak dapat undangan peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam?, penting lho …!ada ceramah ustadznya lagi…banyak faedahnya! Cuma sekali setahun koq, kesempatan emas, susah dicari”.

Abdurrahman: “Saya dapat undangan, tapi saya fikir acara itu tidak boleh dikerjakan”.

Abdullah: “Lho apa sebabnya?! kamu ini gimana sih…?! Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sendirikan yang bersabda kalau hari Senin itu hari kelahirannya…haditsnya diriwayatkan oleh Imam Muslim lagi, dari shahabat Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang berpuasa pada hari Senin, lalu beliaupun menjawab:

قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Artinya: “Itu Adalah hari dimana aku dilahirkan dan hari aku diutus atau diturunkan kepadaku wahyu (pertama kali)”, para ulama mengatakan dengan berdasarkan hadits ini boleh kita memperingatinya bahkan sangat dianjurkan!!”

Abdurrahman: “Saya paha…m tapi ntar dulu! Kalau diurut-urut, menurut kamu siapa yang paling paham tentang agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ini?” Continue reading

Download Audio: “Kupas Tuntas Maulid Nabi” (Al-Ustadz Zainal Abidin,Lc)

Download Audio: “Kupas Tuntas Maulid Nabi” (Al-Ustadz Zainal Abidin,Lc)

kupas tuntas maulid tahlilan

Setiap muslim wajib mencintai Nabi Muhammad -shalallahu ‘alaihi wa sallam- bahkan melebihi cinta kepada dirinya sendiri, akan tetapi bukan hanya sekedar kata – kata, nyanyian dan Qosidah ?

Salah satu ritual tradisional untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad – shalallahu ‘alaihi wa sallam- yaitu Perayaan Maulid Nabi yang diperingati setiap tahunnya

Apakah ritual kebiasaaan ini dicontohkan oleh generasi terbaik ummat islam, sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in?

Lalu bagaimana hakikat cara mengungkapkan rasa cinta kita kepada Nabi – shalallahu ‘alaihi wa sallam-?

Simak pembahasannya yang di sampaikan oleh Al-Ustadz Abu Ahmad Zainal Abidin, Lc Dari pembahasan yang sangat menarik seputar ” Perayaan Maulid Nabi ” yang dirayakan kaum muslimin pada umumnya setiap tahun di bulan rabi’ul awwal.

Download:  Kupas Tuntas Maulid Nabi.mp3

Semoga bermanfaat.

http://moslemsunnah.wordpress.com/