WASIAT ABBAD BIN ABBAD AL-KHAWWASH KEPADA AHLU AS-SUNNAH WAL-JAMA’AH
Abbad bin Abbad AI-Khawwash Asy-Syami Abu Utbah’1 berkata, Amma ba’du.
Berpikirlah, karena akal adalah nikmat yang bisa berubah menjadi penyesalan. Karena tidak tertutup kemungkinan orang yang mempunyai akal itu menyibukkan hatinya dengan memperdalam sesuatu yang madzaratnya lebih banyak daripada manfaatnya, hingga Ia menjadi pelupa.
Al-Qur’an adalah panutan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, dan beliau adalah panutan sahabat-sahabatnya, serta para sahabatnya adalah panutan bagi generasi-generasi sesudah mereka. Mereka orang-orang yang terkenal dan berasal dari negeri yang berbeda.
Mereka sepakat menolak orang-orang yang menuruti hawa nafsu, kendati di sisi lain terjadi perbedaan pendapat dl kalangan mereka, dan kendati orang-orang yang menuruti hawa nafsunya berlarut-larut mengandalkan pendapatnya dalam hal yang beragam dan
menyimpang dari jalan yang lurus.
Karena ulah mereka, orang-orang yang paling bingung di antara mereka tersesat di tempat rawan bahaya, kemudian mereka memikirkan hal-hal tersebut dengan sewenang-wenang. Setiap kali syetan menciptakan bid’ah untuk mereka dalam kesesatan mereka.
Mereka pindah dan satu bid’ah kepada bid’ah yang lain, karena mereka tidak mau mencari jejak generasi salaf, dan tidak meniru kaum Muhajirin.
Disebutkan dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu yang berkata kepada Zayyad,
Tahukah engkau apa saja yang menghancurkan Islam? (Yang menghancurkan Islam) lalah kesalahan ulama, mendebat orang munafik dengan Al-Qur’an dan para pemimpin yang sesat.’
Bertakwalah kepada Allah dan terhadap ghibah, adu domba, dan si dua mulut dan dua wajah (orang munafik) pada para qari’ kalian, dan orang-orang masjid kalian!
Disebutkan. bahwa barangsiapa bersikap dua wajah (munafik) di dunia, Ia pun bersikap dua wajah di neraka.
Allah. Allah. Lidungilah kesucian orang-orang yang tidak hadir di sini dan jagalah lidahmu dan mereka kecuali perkataan yang baik. Berilah nasehat Allah pada umat kalian,sebab kalian adalah pengemban Al-kitab (Al-Qur’an) dan Sunnah.
Sesungguhya Al-Kitab (Al-Qur’an) itu tidak berbicara hingga ia diucapkan (dibaca) dan sesungguhnya Sunnah Itu tidak bisa beramal hingga Ia diamalkan.
Kapan orang bodoh bisa belajar Jika orang berilmu memilih diam, Ia tidak melarang kemungkaran yang terlihat, dan tidak menyuruh pengerjaan kebaikan yang tidak diamalkan?
Sungguh Allah telah membuat perjanjlan dengan Ahli Kitab agar mereka menjelaskan Al-Kitab kepada manusia dan tidak menyembunyikannya.
Bertakwalah kepada Allah, karena sekarang kalian sedang berada pada zaman dimana sifat wara’ semakin menipis, sifat kusyu’ semakin berkurang, dan yang membawa Ilmu ini justru orang-orang yang merusaknya. Continue reading →
Filed under: Fiqh Nasehat | Leave a comment »