Syubhat Sekitar Ayat Hukum

Syubhat Sekitar Ayat Hukum


Oleh : al-Ustadz Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifulloh -hafidzohulloh-

Sesungguhnya “Masalah Berhukum dengan selain hukum Alloh termasuk masalah-masalah ilmiah yang sangat penting, banyak yang menulis masalah ini dalam risalah-risalah dan kitab-kitab, pada umumnya mereka sekedar membela pemikiran-pemikiran orang sebelumnya, atau sekedar dukungan terhadap semangat yang melampaui batas. Masalah yang sangat berbahaya seperti ini sangat dibutuhkan penulisan pembahasan tentangnya dengan ikhlas, obyektif, dan sistematis sesuai dengan rnanhaj Salaful Ummah di dalam memahami nash-nash al-Qur’an dan Sunnah.”(1).

Kesalahan dalam memahami masalah ini sangat berbahaya, menjerumuskan para pemuda umat Islam sejak dulu hingga sekarang dalam fitnah yang besar dari fitnah takfir (mengkafirkan kaum muslimin) hingga fitnah tafjir (peledakan bom dll) yang begitu marak akhir-akhir ini.

Keadaan ini semakin diperburuk dengan disebarluaskannya tulisan-tulisan yang banyak yang mengandung syubhat-syubhat takfir di dunia Islam tidak terkecuali di negeri kita ini. Continue reading

Tafsir Ibnu Abbas Rodhiallahu anhu terhadap “Ayat Hukum “

Tafsir Ibnu Abbas Rodhiallahu anhu terhadap “Ayat Hukum “

Oleh : Ust. Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifulloh 

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ

Dan barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan  Alloh, maka mereka itu adalah.orang-orang yang kafir. (QS. al-Ma’ idah [5]: 44)

 Di antara syubhat yang dilontarkan oleh kelompok Khowarij dan orang-orang yang terpengaruh dengan pemikiran dan aqidah mereka di zaman ini ialah menyebarkan keragu-raguan terhadap keshohihan tafsir Ibnu Abbas Rodhiallahu anhu terhadap ayat hukum’(1) dari surat al Ma’idah ayat ke 44. 

lbnu Abbas Rodhiallahu anhu berkata: “Sesungguhnya kekufuran dalam ayat ini bukan kekufuran yang mengeluarkan pelakunya dari agama, dia adalah kufur duna kufrin (kufur kecil yang tidak mengeluarkan pelakunya dan lslam)  (Tafsir Ibnu Jarir 10/355).  Continue reading

Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij (Bagian V)

Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij (Bagian V)

Disusun oleh: Ustad Muhammad Arifin Badri, M.A.

 Sumber : http://www.muslim.or.id 

Jawaban Syaikh Sholeh Bin Fauzan Al-Fauzan hafizhohulloh

Pertanyaan: Syaikh yang terhormat, nampak dengan jelas sekarang ini munculnya sikap ekstrem, dan banyak masyarakat umum mulai hanyut terbawa oleh arus pemikiran ekstrem ini, bagaimana cara menanggulanginya, dan siapakah yang bertanggung jawab?

Jawaban : Sesungguhnya Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang umatnya dari sikap ekstrem, dalam salah satu sabdanya beliau berkata: 

إياكم والغلو فإنما أهلك من كان قبلكم الغلو

“Hindari oleh kalian sikap berlebih-lebihan (ekstrem), sebab sesungguhnya yang telah menghancurkan umat-umat sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan.“ 

هلك المتنطعون هلك المتنطعون هلك المتنطعون

“ Celakalah orang yang berlebih-lebihan (dalam agama) 3x.” 

Alloh berfirman:

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لاَ تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ وَلاَ تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقِّ

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Alloh kecuali yang benar”. (QS An Nisa’: 171)  Continue reading

Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij (Bagian IV)

Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij (Bagian IV)

Disusun Oleh: Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A. 

Sumber : http://www.muslim.or.id

Tanggapan Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz rohimahulloh

Segala puji bagi Alloh, sholawat dan salam semoga terlimpahkan atas Rosululloh, keluarga, dan semua sahabatnya serta orang yang mengikuti ajaran beliau. Amma ba’du: 

Saya telah mendengar jawaban berguna lagi bagus sekali, yang disampaikan oleh yang terhormat Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, (semoga Alloh melimpahkan taufik-Nya kepada beliau) yang dimuat oleh harian Al Muslimun. Beliau menjawab orang yang bertanya kepada beliau seputar: “Pengafiran orang yang menerapkan undang-undang selain hukum yang Alloh turunkan, tanpa ada perincian”. Saya dapatkan jawaban beliau merupakan penjelasan berharga dan sesuai dengan kebenaran, beliau telah menempuh jalannya kaum mukminin. Beliau menjelaskan bahwa tidak boleh bagi siapa pun untuk mengafirkan orang yang menerapkan undang-undang selain hukum Alloh, hanya berdasarkan kepada perbuatan semata, tanpa mengetahui bahwa dia menghalalkannya. Beliau berdalil dengan pernyataan Ibnu Abbas rodhiallohu ‘anhu dan ulama salaf lainnya.  Continue reading

Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij (Bagian III)

Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij (Bagian III)

Disusun Oleh: Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A. 

Sumber : http://www.muslim.or.id

Jawaban dari Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. 

Tanya: Syaikh yang terhormat, tidak asing bagi anda, tentang banyaknya kelompok dan jamaah-jamaah sesat di Afghanistan pada waktu itu, yang sangat disayangkan berhasil menebarkan ideologinya yang menyimpang dari manhaj salafushsholeh kepada para pemuda salafy yang berjihad di Afghanistan, di antara pemikiran-pemikiran itu adalah pengafiran pemerintah, dan menghidupkan kembali sunnah-sunnah yang telah ditinggalkan seperti penculikan, sebagaimana yang mereka dakwakan dan sekarang ini setelah para pemuda salafy, kembali ke negara mereka masing-masing setelah berjihad, sebagian mereka menyebarkan pemikiran dan syubhat tersebut di masyarakat mereka, dan kami telah mengetahui bahwa telah terjadi diskusi panjang antara anda dan salah seorang ikhwan seputar masalah pengafiran, dan karena jeleknya rekaman diskusi tersebut, kami mengharap penjelasan dari anda seputar masalah ini, wa jazakumullahu khoiron.  Continue reading

Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij (Bagian II)

Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij (Bagian II)

Disusun oleh: Ustadz Muhammad Arifin Badri

Sumber : http://www.muslim.or.id 

Berikut ini lanjutan fatwa para ulama tentang masalah Takfir dan Ciri-ciri khawarij. Insya Alloh pada kesempatan ini, akan kami ketengahkan keterangan dari Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh Alu Syaikh dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rohimahumalloh. 

Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh

Dalam satu majelis di Masjidil Haram, beliau menggariskan metode interaksi dengan orang-orang yang menempuh jalan hidup ekstrem ini. Beliau berkata:

“Kebanyakan orang yang menganut pemikiran ini, adalah orang-orang bodoh yang diperalat, disebabkan ilmu dan pengalaman mereka masih dangkal. Mereka dijangkiti pemikiran takfir (pengafiran) ini dari sekelompok orang yang menjadikan metode ini, sebagai batu loncatan untuk merealisasikan rencana jahat mereka. Mereka mengusung pemikiran ini, guna mengelabui orang-orang yang dangkal ilmu, pemahaman dan pengalaman. Kewajiban setiap muslim yang menemui orang lain yang meyakini pemikiran ini, hendaknya mengingatkan, memaparkan kebatilan ideologi dan alur pikirannya. Bila ia sadar dan segera kembali kepada akal sehatnya, maka inilah yang diharapkan. Tapi kalau keras kepala, ngotot pada pendiriannya, maka jangan sampai orang-orang tersebut dibiarkan leluasa menodai generasi muda kita dan agamanya. Ideologi takfir merupakan satu dosa dan kesalahan, di belakangnya ada skenario perusakan umat, mereka menempuh segala macam cara untuk mewujudkan rencananya. Continue reading

Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij (Bag 1)

Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij

Disusun Oleh: Ustadz Arifin Badri, M.A. 

Penjelasan Imam Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin Utsman Adz Dzahabi : Tidak selayaknya bagi anda wahai faqih (ahli fikih), untuk tergesa-gesa mengafirkan seorang muslim, kecuali dengan bukti yang nyata. Sebagaimana anda tidak boleh berkeyakinan kearifan dan kewalian seorang yang telah nyata kesesatannya, tersingkap batin dan kemunafikannya. Tidak boleh dilakukan ini ataupun itu, yang benar adalah selalu bersikap adil, yaitu: orang yang telah dinilai oleh kaum muslimin sebagai orang saleh dan baik, maka dia demikian adanya karena mereka adalah para saksi Alloh di dunia, dan orang yang dinilai oleh umat Islam sebagai orang yang durhaka, munafik, orang batil, maka dia demikian adanya. 

Sedangkan orang yang divonis sesat oleh satu kelompok, sedangkan kelompok lain memuji dan mengagungkannya, dan kelompok lain lagi enggan untuk berkomentar dan berhati-hati, tidak berani untuk mendiskreditkannya, maka kasus seperti ini termasuk polemik yang harus dijauhi, duduk masalahnya kita serahkan kepada Alloh dan dimintakan ampun baginya secara umum. Sebab keislamannya diyakini keberadaannya, sedangkan kesesatannya masih diragukan. Dengan ini anda akan hidup tenang, hati anda suci dari rasa iri terhadap kaum muslimin. Continue reading

BAGAIMANA MENJADI PEGAWAI YANG AMANAH?

BAGAIMANA MENJADI PEGAWAI YANG AMANAH?

Oleh Syaikh Abdul Muhsin bin Hamad Al-Abad Hafidzahullah

Menjaga Jam Kerja Untuk Kepentingan Pekerjaan

MUKADIMAH

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas penyempurna dan pelengkap agama dan penghulu para rasul serta imam orang-orang yang bertaqwa nabi kita, Muhammad dan atas keluarga serta shahabat-shahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari Kiamat. Amma ba’du

Ini adalah risalah singkat berupa nasihat untuk para pegawai dan karyawan dalam menunaikan pekerjaan-pekerjaan yang diamanahkan kepada mereka. Aku menulisnya dengan harapan agar mereka mendapat manfaat darinya, dan supaya mambantu mereka untuk mengikhlaskan niat-niat mereka serta bersungguh-sungguh dalam bekerja dan menjalankan kewajiban-kewajiban mereka. Aku memohon kepada Allah agar semua mendapatkan taufik dan bimbingan-Nya. Continue reading

IBADAH DAN SYIRIK

IBADAH DAN SYIRIK

Apa yang dimaksud dengan ibadah? Kita sering mendengar atau mengucapkan kata-kata “ibadah” dan “syirik”, tetapi kita sendiri kadang-kadang tidak tahu maknanya.

Secara etimologi, ibadah ertinya tunduk dan menghinakan diri. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/25; Ath-Thabari, 1/196; Al-Qurthubi, 1/195 dan Aisarut Tafasir, 1/31) Sedangkan secara istilah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: “Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan apa-apa yang diperintahkan-Nya melalui lisan para Rasul.” Beliau mengatakan juga: “Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup semua perkara yang dicintai dan diredhai Allah dalam bentuk ucapan dan perbuatan, baik yang lahir maupun batin.” (Fathul Majid, tahqiq Asyraf, hal. 26 dan Risalah Al- `Ubudiyyah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah hal. 38, Majmu’ Fatawa juz 10 hal. 149, dan Fathul Majid tahqiq DR. Al-Walid Faryan jilid 1/84)

Oleh karena itu sangat keliru orang-orang yang berpendapat bahwa ibadah itu hanya berupa shalat atau amal dhahir yang lain, sedangkan doa, tawakkal, dan istighatsah bukanlah termasuk ibadah. Continue reading

PENYIMPANGAN ABU SANGKAN dengan bukunya : PELATIHAN SHOLAT KHUSYU’

PENYIMPANGAN ABU SANGKAN dengan bukunya : PELATIHAN SHOLAT KHUSYU’


Oleh : Al-Ustadz Abu Umamah Abdurrohim bin Abdulqohhar al-Atsary

Di dalam bab ini akan saya terangkan pinyimpangan-penyimpangan Abu Sangkan berdasarkan kajian saya terhadap buku – buku karya Abu Sangkan yaitu Pelatihan shalat Khusyu’, penerbit Yayasan Shalat Khusyu’, cetakan ke 13, Berguru Kepada Allah
Penerbit Yayasan Shalat Khusyu, cetakan ke 13, Makalah – makalah Pelatihan Shalat Khusyu’ dari para pelatih yang datang ke wilayah saya, diantaranya Drs. Shodiq dari Malang, Drs Moh. Fahri, MM dari Malang dan saudara Sukana,Sag dari Surabaya, dan DVD Pelatihan Sholat Khusyu’ karya Abu Sangkan.

Sebelum kita membahas penyimpangan – penyimpangan Abu Sangkan sedikit terlebih dahulu kita membahas dulu tentang hukum mengghibahi, mencela dan melaknat tokoh sesat (ahli bid’ah) sebagai dasar agar tidak dikatakan sok benar sendiri, lisan kotor, akhlaknya jelek, dan tuduhan – tuduhan jelek lainnya kepada penulis.

Ketahuilah sesungguhnya di antara prinsip Ahlussunnah wal jama’ah adalah menyakini bahwa mengghibahi saudara sesama muslim itu hukumnya harom, tetapi tidaklah mutlak, ada ghibah yang diperbolehkan diantaranya;
1. Menyebutkan keadaan orang yang zholim.
2. Menyebutkan identitas seseorang.
3. untuk memperingatkan manusia dari kejahatan seseorang (tahdzir)
4. Orang muslim yang berbuat maksiat secara terang – terangan.
5. orang yang meminta fatwa dan.
6. Orang yang meminta pertolongan untuk menghilangkan kejahatan.
Maka 6 orang golongan diatas tersebut boleh dighibahi, sedangkan asal hukum ghibah adalah harom dan termasuk dosa besar karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: Continue reading

BETAPA DAHSYATNYA SIKSAAN API NERAKA (Renungkanlah!)

BETAPA DAHSYATNYA SIKSAAN API NERAKA (Renungkanlah!)

Oleh : Al Ustadz Dzulqornain hafidzahullah

Wahai hamba Allah, kaum Muslimin, ketahuilah sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menciptakan makhluk supaya mereka mengenal Allah Subhanahu wata’ala dan menyembah-Nya dan supaya mereka takut kepada-Nya. Dan Allah Subhanahu wata’ala telah menggambarkan tentang pedihnya siksaan-Nya dan dahsyatnya api Neraka-Nya di dalam Al Quranul karim dengan pensifatan yang sedemikian banyak dan pengulangan yang beraneka ragam. Seluruh hal tersebut Allah Subhanahu wata’ala sifatkan tentang api Neraka dan apa yang Allah Subhanahu wata’ala siapkan berupa siksaan dan kepedihan dan yang terkandung di dalamnya berupa makanan dari zaqqum, addhori’, air yang mendidih, belenggu, dan rantai yang membuat getar hati orang-orang beriman yang takut kepada Allah Subhanahu wata’ala yang maha perkasa lagi maha kuat. Dan membuat getar hati para hamba yang menyadari dirinya bahwa dia akan berdiri di depan Allah Subhanahu wata’ala yang maha perkasa.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala telah memperingatkan dari api Neraka dan demi Allah!… tidaklah Allah Subhanahu wata’ala memperingatkan kepada hamba-Nya dan membuat mereka takut kepada sesuatupun yang lebih keras dan lebih dahsyat dari api Neraka. Allah Subhanahu wata’ala berfirman, Continue reading

KASYFUSY SYUBHAATU FIT TAUKHIIDU ( Syubhat-syubhat Tauhid ) tamat

Syubhat – syubhat  Tauhid

Jika dia berkata: Saya sama sekali tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu. Sakali-kali tidak! Namun berlindung kepada orang-orang shaleh bukanlah termasuk syirik.

Maka jawablah: jika Anda mengakui bahwa Allah mengharamkan syirik melebihi pengharaman zina dan Anda pun mengakui bahwa Allah tidak akan mengampuninya, maka soal apakah yang diharamkan Allah itu serta yang disebut-sebut tidak akan diampuni-Nya? Pasti dia tidak akan tahu.

Maka katakanlah: Bagaimana Anda akan membersihkan diri Anda dari syirik sementara
Anda sendiri tidak mengetahui apa itu syirik? Bagaimana Allah akan mengaharamkan sesuatu kepada Anda dan Dia menyebutkan bahwa sesuatu itu tidak akan diampuni-Nya, lalu Anda tidak mau menanyakan dan tidak mau tahu tentangnya? Apakah Anda mengira bahwa Allah mengharamkan sesuatu dan tidak menjelaskannya kepada kita?

Jika dia mengatakan: Syirik adalah penyembahan kepada berhala, sedang kami tidak menyembah berhala itu. Maka jawablah: apa makna menyembah berhala?16

Apakah Anda mengira mereka mempercayai bahwa kayu-kayu dan batu itu yang mencipatakan, memberi rizki dan yang mengatur segala urusan orang-orang yang memujanya? Continue reading