Meluruskan Kedustaan Sejarah Versi ‘Syaikh’ Idahram (bagian 2)

Meluruskan Kedustaan Sejarah Versi ‘Syaikh’ Idahram (bagian 2)

5. Belum Puas, Idahram Kembali Melemparkan Tuduhan Dusta Atas Pembunuhan Penduduk Ahsaa dan Qashim

Seakan sudah menjadi kebiasaannya, saudara Idahram kembali melemparkan tuduhan dusta kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, bahwa beliau membunuh orang-orang yang tidak mau mengikuti seruan dakwahnya dan harta mereka dibagi-bagi (pada hal. 91). Dan seperti biasa, Idahram tidak mampu mendatangkan sedikit pun bukti ilmiah akan kebenaran tuduhan ini.

Idahram juga mengklaim bahwa pasukan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah membunuh 70 orang di Ahsaa, termasuk wanita-wanita hamil (pada hal. 92), lalu pada catatan kaki nomor 32 dan 33, saudara Idahram menyandarkan info tersebut kepada kitab Unwan Al-Majd, jilid 1 hal. 46 dan 106. Namun setelah kami telusuri pada sumber yang disebutkan ternyata kisah tersebut tidak ada.

Kedustaan yang sama dilakukan oleh saudara Idahram ketika menceritakan penyerangan ke Qashim (pada hal. 94-95), pada catatan kaki nomor 38, Idahram mengklaim kisah tersebut dari kitab Unwan Al-Majd, jilid 1 hal. 112. Setelah kami telusuri kembali, kami tidak mendapati kisah seperti yang diceritakan Idahram. Continue reading

Menjawab Tuduhan Idahram: Siapakah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab & Pujian Ulama Terhadap Beliau

Menjawab Tuduhan Idahram: Siapakah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab & Pujian Ulama Terhadap Beliau

Biografi Singkat Asy-Syaikh Al-Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah

 

Pembaca yang budiman, agar semakin jelas siapa sebenarnya ulama yang dijadikan bulan-bulanan oleh suadara Idahram dalam buku hitamnya tersebut, maka berikut ini akan kami paparkan secara ringkas biografi Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

 

Beliau adalah Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Buraid bin Muhammad bin Buraid bin Musyarrof bin Umar bin Mu’dhad bin Rais bin Zakhir bin Muhammad bin Alwi bin Wuhaib bin Qosim bin Musa bin Mas’ud bin Uqbah bin Sani’ bin Nahsyal bin Syaddad bin Zuhair bin Syihab bin Rabi’ah bin Abu Suud bin Malik bin Hanzhalah bin Malik bin Zaid Manah Ibni Tamim bin Mur bin Ad bin Thabikhah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Continue reading

Menjawab Tuduhan Idahram: Tentang Julukan Wahabi & Penamaan Salafi

Menjawab Tuduhan Idahram: Tentang Julukan Wahabi & Penamaan Salafi

salafi-antara-tuduhan-dan-kenyataansalafi-antara-tuduhan-dan-kenyataan

MENGKRITISI ISTILAH WAHABI

Kata Wahabi, Wahabisme ( الوهابي ) adalah sebuah kata yang dimunculkan oleh orang-orang yang tidak menyukai dakwah yang diserukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Beliau sendiri, sebagai orang yang menyerukan dakwahnya, demikian pula murid-murid beliau, tidak pernah menamakan diri dengan Wahabi.

Ini sekaligus sebagai bantahan terhadap saudara Idahram yang taklid buta kepada Al-Buthi (tokoh Ikhwanul Muslimin) yang menuduh bahwa, nama wahabi pada akhirnya diganti menjadi salafi setelah mengalami kegagalan. (Sejarah Berdarah…, hal. 27).

Padahal kenyataannya, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah memang tidak pernah menamakan diri dengan wahabi, terlebih dari sisi bahasa dan istilah penamaan wahabi yang  tidak tepat. Seorang Ulama Al-Azhar Mesir, Syaikh Muhammad Hamid Al-Faqi rahimahullah berkata,

“Penisbatan nama wahabi kepada beliau salah menurut bahasa Arab, yang benar penisbatannya adalah Muhammadiyyah (bukan wahabiyah), karena nama beliau Muhammad bukan Abdul Wahhab.”(Lihat Majmu’atur Rosaail At-Taujihat Al-Islamiyah Li Ishlahil Fardi wal Mujtama’ (3/240)) Continue reading

Meluruskan Kedustaan Sejarah Versi ‘Syaikh’ Idahram (bagian 1)

Meluruskan Kedustaan Sejarah Versi ‘Syaikh’ Idahram (bagian 1)

Mengawali kedustaan-kedustaannya, saudara Idahram kembali mendasarkan “fakta-fakta” (pada hal.  65) kepada sejarawan kafir (?) yang bernama, Vladimir Borisovich Lotsky. Maka kami ingatkan kembali, bahwa menempuh segala cara seperti ini bukanlah cara yang dibenarkan dalam Islam. Ajaran Islam menuntun kita untuk berhati-hati dalam menerima berita, tidak begitu saja mempercayai dan menyebarkan setiap berita yang kita dengar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

 

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6) Continue reading

Jawaban Terhadap Pak Prof yang Telah Merekomendasikan Buku Penuh Dusta “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi”

Jawaban Terhadap Pak Prof yang Telah Merekomendasikan Buku Penuh Dusta “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi”
salafi

Oleh Al-Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray hafidzhahullah

Jawaban Terhadap Prof. KH. Said Agil Siraj, M.A. (Ketua Umum PBNU)

Sangat disayangkan, seorang profesor doktor yang bernama KH. Said Agil Siraj ikut-ikutan pula memberi kata pengantar dan menganjurkan untuk membaca buku yang sangat tidak ilmiah dan penuh dengan kedustaan serta pemutarbalikan fakta ini. Bahkan profesor memujinya sebagai karya ilmiah. Buku ini juga penuh dengan prasangka buruk terhadap negeri yang dibangun oleh Al-Imam Muhammad bin Su’ud dan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yaitu Kerajaan Saudi Arabia (KSA).

Saya tidak tahu, apakah sang profesor lupa dengan jasa-jasa pemerintah Saudi Arabia terhadapnya, di mana profesor belajar dari tingkat S1 sampai meraih gelar doktor di universitas yang ada di Kerajaan Saudi Arabia yang dibiayai oleh pemerintah, bagaikan kacang yang lupa akan kulitnya.

Berikut ini beberapa catatan terhadap kata pengantar sang Profesor. Continue reading

Waspada! Buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” Mengusung Faham Rafidhah (Syi’ah Iran)

Waspada! Buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” Mengusung Faham Rafidhah ( Syi’ah Iran)

Oleh Ustadz Agus Hasan Bashori Lc., M.Ag.

Buku ini berisi banyak kebatilan dan fitnah. Diantaranya adalah mempromosikan ajaran-ajaran Syiah. Banyak indikasi-indikasi yang membuktikan hal ini:.
1. Menyebut Kota Qum Kota suci Syiah, Iran

Di halaman 68-69 penulis buku yang menamakan diri sebagai Syaikh Idahram dan yang menjuluki Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahhab sebagai ustadz kampung (halaman 31), sementara Idahram sendiri yang bergelar Syaikh itu tidak kita kenal menjadi ustadz di kampung mana, menulis: perjuangan mereka (maksudnya wahabi) hanya dipenuhi  dengan air mata dan darah umat Islam melalui berbagai penyerangan dan  pembunuhan yang mereka lakukan kepada penduduk Makkah, Thaif, Madinah, Riyad, Qatar, Bashrah, Karbala, Najef, Qum, Omman, Kuwait, negri-negri Syam dan neger-negeri Islam lainnya.” Kita bertanya-tanya, mengapa ia sebut Qum sementara tidak ada penjabaran tentang pembunuhan oleh kaum wahhabi di kota Qum itu? Continue reading

Inilah Wahhabi Yang Dianggap Sesat Oleh Ulama-Ulama Maroko

INILAH WAHHABI SESUNGGUHNYA…!!

” Wajib diketahui oleh setiap kaum Musimin dimanapun mereka berada bahwasanya firqoh Wahabi adalah Firqoh yang sesat, yang ajarannya sangat berbahaya bahkan wajib untuk dihancurkan.”??

Tentu hal ini membuat kita bertanya-tanya, mungkin bagi mereka yang PRO akan merasa marah dan sangat tidak setuju, dan yang KONTRA mungkin akan tertawa sepuas-puasnya.. Maka siapakah sebenarnya Wahabi ini??

Bagaimanakah sejarah penamaan mereka??

Marilah kita simak dialog Ilmiah yang sangat menarik antara Syaikh Muhammad bin Sa’ad Asy Syuwai’ir dengan para masyaikh/dosen-dosen disuatu Universitas Islam di Maroko Continue reading

%d bloggers like this: