Tuduhan dan Kedustaan Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah

Tuduhan dan Kedustaan Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah 

Penulis : Al-Ustadz Abu Muhammad Harits 

Syaikhul Islam pernah mengungkapkan: “Di antara Sunnatullah yang ada, apabila Dia ingin menampakkan dien-Nya, maka Dia munculkan pula orang yang akan menentang ajaran dien-Nya. Lalu Dia membenarkan al-haq itu dengan firman-firman-Nya, dan Dia melontarkan yang haq kepada yang batil (lalu yang haq itu menghancurkannya), maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.”

Seteru Syaikhul Islam rahimahullahu sangat banyak. Mulai dari yang sezaman dengan beliau hingga zaman kita ini. Umumnya mereka adalah musuh-musuh aqidah salafus shalih. Sebab itulah, kebanyakan mereka menyerang beliau dalam masalah aqidah, berlanjut kepada hal-hal yang terkait, seperti metode penerimaan ilmu (talaqqi) dan penggunaan dalil (istidlal).

Sehingga untuk memilah lawan-lawan beliau menjadi beberapa bagian cukup sulit. Sebagai contoh, mereka yang terang-terangan memusuhi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dari kalangan ahli fiqih justru memiliki keyakinan aqidah Asy’ariyah. Sementara itu banyak di kalangan tokoh Asy’ariyah berpahaman tarekat Sufiyah. Bahkan cukup banyak pula mereka yang berpegang pada ajaran filsafat. Continue reading

Ibnu Taimiyah, Dai dan Mujahid Besar

Ibnu Taimiyah, Dai dan Mujahid Besar

“Demi Allah, tidaklah benci kepada Ibnu Taimiyah melainkan orang yang bodoh atau pengikut hawa nafsu.” [Qodhinya para qadhi Abdul Bar As-Subky]

——————————————

NAMA DAN NASAB

Beliau adalah imam, Qudwah, `Alim, Zahid dan Da`i ila Allah, baik dengan kata, tindakan, kesabaran maupun jihadnya; Syaikhul Islam, Mufti Anam, pembela dinullah daan penghidup sunah Rasul shalallahu`alaihi wa sallam yang telah dimatikan oleh banyak orang, Ahmad bin Abdis Salam bin Abdillah bin Al-Khidhir bin Muhammad bin Taimiyah An-Numairy Al-Harrany Ad-Dimasyqy. Lahir di Harran, salah satu kota induk di Jazirah Arabia yang terletak antara sungai Dajalah (Tigris) dengan Efrat, pada hari Senin 10 Rabiu`ul Awal tahun 661H.

Beliau berhijrah ke Damasyq (Damsyik) bersama orang tua dan keluarganya ketika umurnya masih kecil, disebabkan serbuan tentara Tartar atas negerinyaa. Mereka menempuh perjalanan hijrah pada malam hari dengan menyeret sebuah gerobak besar yang dipenuhi dengan kitab-kitab ilmu, bukan barang-barang perhiasan atau harta benda, tanpa ada seekor binatang tunggangan-pun pada mereka. Continue reading

Studi Kritis Tentang Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Sikap Pergerakan Islam Modern Terhadapnya-4 ( tamat)

Studi Kritis Tentang Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Sikap Pergerakan Islam Modern Terhadapnya-4

oleh : Prof. DR. Nashir bin Abdul Kariem al-’Aql 

Meliputi:
1. Beberapa Efek Buruk Yang Timbul Akibat Kelemahan Berpegang Kepada Aqidah Salaf
2. Beberapa Renungan Dan Harapan Seputar Aqidah Dan Dakwah

1. Beberapa Efek Buruk Yang Timbul Akibat Dari Lemahnya Sebahagian Pergerakan Dakwah Di Dalam Berpegang Kepada Aqidah Salaf

Di antara buah dari keteledoran sebahagian Kelompok-kelompok Pergerakan Islam terhadap masalah Aqidah, atau menjauhnya dari Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah terperosoknya Kelompok-Kelompok Pergerakan tersebut ke dalam sejumlah pelanggaran dan berbagai kesalahan. Maksudnya adalah pelanggaran-pelanggaran dan kesalahan-kesalahan umum yang sudah menjamur di kalangan kelompok-kelompok pergerakan da’wah dan di kalangan para da’i. Secara global dan singkat penulis paparkan sebagai berikut: Continue reading

Studi Kritis Tentang Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Sikap Pergerakan Islam Modern Terhadapnya-3 ( bag 4 )

Studi Kritis Tentang Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Sikap Pergerakan Islam Modern Terhadapnya-3

oleh : Prof. DR. Nashir bin Abdul Kariem al-’Aql 

Kajian ini meliputi:
1. Ringkasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
2. Berpegang teguh kepada Aqidah Ahlus Sunnah adalah merupakan perkara yang niscaya.
3. Esensi berafiliasi (intima’) kepada Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan konsekwensinya.
4. Beberapa catatan realitas sikap (lembaga, organisasi) da’wah masa kini terhadap Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
5. Antara Ahlus Sunnah dan Asya’irah
6. Beberapa masalah penting yang diperselisihkan madzhab Asya’irah terhadap Ahlus Sunnah.
7. Di Mana Ahlus Sunnah Berada?

 1. Ringkasan Aqidah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah

Pertama: Beberapa Kaidah Umum : [1]

  • Sumber Referensi (Rujukan) Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Mengingat bahwa Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah itu bersifat tauqifi (terbatas pada nash), maka ia berdiri di atas prinsip taslim (pasrah dan menerima) kepada apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya, tanpa tahrif (mengubah makna atau lafazhnya), ta’wil (menginterpretasikannya dengan makna lain), ta’thil (mengabaikan maknanya) ataupun tamtsil (mengumpamakan, menyamakan).  

Aqidah ini hanya mempunyai dua sumber, yaitu :
1. Al-Qur’anul Karim dan
2. Hadits-hadits Shahih Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Continue reading

Studi Kritis Tentang Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Sikap Pergerakan Islam Modern Terhadapnya-2 ( bag 3)

Studi Kritis Tentang Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Sikap Pergerakan Islam Modern Terhadapnya-2

oleh : Prof. DR. Nashir bin Abdul Kariem al-’Aql 

Kajian ini meliputi :
1. Sejarah Aqidah Tauhid dan Kapan Mulai Terjadi Penyimpangan.
2. Aqidah Tauhid di dalam Misi Da’wah Para Rasul Secara Umum.
3. Aqidah Tauhid di dalam Misi Da’wah Nabi Muhammad Shalallallahu alihi wa sallam Secara Khusus.
4. Sumber dan Referensi Aqidah Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
5. Karakteristik Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

 1. Sejarah Aqidah Tauhid dan Kapan Mulai Terjadi Penyimpangan

Aqidah Tauhid itu adalah ad-Dien al-Hanif (agama yang suci), agama yang lurus, agama fitrah yang telah difitrahkan Allah kepada manusia. Agama Tauhid ini ada bersama dengan adanya manusia itu sendiri, sebagaimana ditegaskan oleh dalil yang pasti (qath’i), yaitu al-Qur’an al-Karim yang merupakan sumber sejarah yang paling otentik dan paling valid. Allah berfirman,

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَتَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَيَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah). (Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Ar-Rum: 30) Continue reading

Studi Kritis Tentang Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Sikap Pergerakan Islam Modern Terhadapnya-1 ( bag 2)

Studi Kritis Tentang Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Sikap Pergerakan Islam Modern Terhadapnya-1

oleh : Prof. DR. Nashir bin Abdul Kariem al-’Aql 

Bagian Pertama : Tamhid

Kajian ini meliputi :
1. Definisi aqidah dan objek kajiannya
2. Definisi Ahlus Sunnah wal Jama’ah

1. DEFINISI AQIDAH DAN OBJEKNYA

Secara bahasa Aqîdah berasal dari kata ‘aqd (عقد) yang berarti mengikat dengan kuat. Ia juga bermakna kokoh dan kuat, saling berpegangan dan saling berkaitan erat, permanen dan utuh. [1]

‘Aqd juga bermakna janji dan pengukuhan sumpah.

Segala sesuatu yang diyakini di dalam hati secara pasti juga disebut Aqîdah.

Aqîdah dalam istilah umum berarti keyakinan yang pasti dan keputusan yang final yang tidak ada keraguan di dalam hati. Demikianlah makna aqidah dalam pengertian yang umum, tanpa melihat kepada bentuk keyakinan yang diyakini, apakah haq maupun batil. Disebut aqidah karena sesuatu yang diyakini itu diikat kuat di dalam hati. Continue reading

%d bloggers like this: