Bahtera Penyelamat dari gelombang Syubhat
Oleh Al-Al-Ustadz Fariq Gasim Anuz
Al Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata :
“Dan sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dapat selamat dari fitnah syubhat ini kecuali dengan ittiba’ kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam semata, dan berhukum kepadanya tentang masalah dien dalam hal-hal yang kecil maupun yang besar, baik masalah-masalah zhahir maupun batin, aqidah maupun amaliah, hakekat maupun syari’ah, maka dia mengambil dari beliau hakekat-hakekat Iman dan syariat-syari’at Islam, seperti apa yang telah beliau tetapkan berupa sifat-sifat, perbuatan-perbuatan, dan nama-nama Allah maka kita menetapkannya pula, dan apa-apa yang beliau nafikan harus kita nafikan.
Begitu pula kita harus mengambil tuntunan beliau dalam hal kewajiban shalat, waktu-waktunya, jumlah raka’atnya, batas-batas nishab zakat, orang-orang yang berhak menerimanya, kewajiban wudhu, mandi janabah, dan puasa Ramadhan (serta yang lainnya, pent), maka janganlah seseorang menjadikan beliau sebagai Rasul dalam suatu urusan, tetapi tidak menjadikan beliau sebagai Rasul dalam urusan dien yang lainnya, bahkan sesungguhnya beliau itu Rasul dalam setiap urusan yang dibutuhkan umat baik dalam hal ilmu ataupun dalam hal amaliah, dan tidak boleh sesuatu diambil kecuali harus darinya, maka petunjuk itu hanya mencakup ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan beliau dan setiap apa yang menyimpang dari tuntunan beliau maka hal tersebut merupakan kesesatan. Apabila seseorang mengikat hatinya atas hal yang demikian dan selain itu ia menolaknya, serta ia selalu menimbang sesuatu dengan apa-apa yang datang dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, apabila sesuai dengan beliau dia menerimanya, bukan dikarenakan orang yang mengucapkannya tetapi karena hal tersebut sesuai dengan risalah Islam. Continue reading →
Like this:
Like Loading...
Filed under: Fiqh Nasehat | 2 Comments »